Selasa, 10 April 2012
04.58 |
Diposting oleh
Kyki's Blog |
Edit Entri
Drama ditulis dengan maksud dipentaskan. Jadi, kurang lengkap jika naskah drama tidak dipentaskan. Kita dapat menikmati dan mengapresiasi cerita drama secara lengkap melalui pementasan. Pementasan drama harus melibatkan berbagai unsur pendukung. Unsur tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu:
Unsur utama, yang terdiri atas sutradara, pemain, teknisi (pekerja panggung), dan penonton.
Unsur pendukung, yang terdiri atas pentas dan komposisinya, kostum, tata rias, pencahayaan, tata suara, dan ilustrasi musik.
Pada saat akan menganalisis pementasan drama kamu bukan hanya melihat unsur utama dan unsur ceritanya saja (tokoh, konflik, latar, penggarapan bahasa, tema, dan pesan), melainkan harus melihat unsur pendukung. Berikut ini adalah langkah-langkah pementasan drama.
1. Menyusun naskah berdasarkan ide asli atau saduran dari kisah-kisah yang telah ada.
2. Lakukan pembedahan secara bersama-sama terhadap isi naskah yang akan dimainkan. Tujuannya agar semua calon pemain memahami isi naskah yang akan dimainkan itu.
3. Calon pemain membaca keseluruhan naskah sehingga dapat mengenal masing-masing peran.
4. Melakukan pemilihan peran (Casting). Tujuannya agar peran yang akan dimainkan desuai dengan kemampuan akting pemain.
5. Mendalami peran yang akan dimainkan. Pendalaman peran dilakukan dengan mengadakan pengamatan di lapangan. Misalnya, kalau peran kita sebagai seoarang tukang jamu, lakukanlah pengamatan terhadap kebiasaan dan cara kehidupan para tukang jamu. Demikian pula jika kita berperan sebagai seorang raja.
6. Sutradara mengatur teknis pentas, yakni dengan cara mengarahkan dan mengatur pemain. Misalnya, dari mana seorang pemain itu harus muncul dan dari mana mereka berada ketika dialog dimainkan (Blocking) .
7. Pemain menjalani latihan secara lengkap, mulai dari dialog sampai pengaturan pentas (Running).
8. Gladi Resik atau latihan terakhir sebelum pentas. Semua bermain dari awal sampai akhir pementasan tanpa ada kesalahan lagi.
9. Pementasan yang akan dilaksanakan harus dengan pemain dan dekor yang siap dan lengkap.
Berikut contoh naskah drama.
Jalan desa menuju sawah ladang. Pagi. Sambil berangkat ke sawah-ladang masing-masing, warga desa bicara tentang kabar burung yang mereka dengar
Parmin : "Ah, yang bener. Jangan guyon, 'Wahyu."
Wahyu :"Bener,tanya saja kalau tidak percaya. Semua orang sudah tahu."
Parmin : "Kamu tahu dari siapa?"
Wahyu : "Dibilang semua orang sudah tahu, ya dari orang-orang."
Parmin : "Ya, tapi dari mana asal kabar itu?”
Wahyu : "Saya sendiri tidak tahu. Yang jelas, kabarnya Mbah Joyo akan segera pulang. Itu saja. Tuh, lihat Kamto. Tanya saja sama
dia. Kamto, sini dulu."
Kamto yang nongol dari sisi lain, mendekat.
Parmin : (Tidak Sabar) "Bener Kamto, Mbah Joyo segera pulang?"
Kamto : "Saya dengar begitu, tapi sebaiknya jangan percaya dulu."
Parmin :"Kenapa begitu?"
Kamto :"Karena kabarnya simpang siur. Dari sana lain, dari situ lain. Ada yang bilang begini, ada yang bilang begitu, ada yang
bilang begini-begitu”.
Parmin :"Ya, tapi bagaimana jelasnya? Jangan mutar-mutar begitu."
Dari arah lain muncul Sanwiradji.
Kamto : "Tunggu, tunggu. Kita tanya Kakek Sanwiradji dulu, coba."
Parmin : "Kek, dengan kabar soal Mbah Joyo?"
Sanwiradji : "Seneng?Ya, jelas seneng kalau Mbah Joyo pulang. Ini berita gembira. Kita harus syukuran nanti”.
Parmin : "Lo, jangan senang dulu, jangan syukuran dulu. Kabar itu benar apa tidak?"
Sanwiradji : "Eh, siapa bilang saya tidak gembira? Jelas saya gembira dong."
Pannin : "Lo, saya tahu Kakek gembira. Saya juga gembira kalau berita itu benar. Tapi, berita itu dari mana asalnya? Berita itu
bener atau tidak?”. Sanwiradji : "Apal"
Parmin : "Jelaskan, Kamto. Jelaskan."
Kamto : (Teriak) "Kakek dengar berita dari siapa?"
Sanwiradji : "Lo, kok dari siapa, ya dari Roh Suci pelindung Festival Topeng.
Konon, asal kita mau menebusnya dengan mengadakan selamatan seribu tumpeng, Mbah Joyo bakal dipulangkan."
Parmin : "Tunggu, tunggu .... Aduh, ini kok tidak keruan ceritanyal" (Kesal) "Sudahlah, teruskan ceritarrya Kek ..."
Sanwiradji : "Ya sudah, begitu saja. Kita tinggal selamatan. Parmin, jangan bilang
saya tidak senang ya?".
Parmin diam saja.
Dikutip dari drama Festival Topeng karya Budi Ros
Sumber: Lina Naskah Drama. 2005
Drama
Kata drama berasal dari kata Yunani, draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi, dan sebagainya. Jadi, kata drama dapat diartikan sebagai perbuatan atau tindakan. Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud di pertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah teater. Drama yang memiliki muatan sastra mulai ada pada 1926, yaitu dengan lahirnya karya Rustam Effendi yang berjudul Bebasari.
Boen S. Umaryati membuat pembabakan drama sebagai berikut:
1. Periode I976-1942 (periode kebangkitan)
2. Periode 1942-1945 (periode pembangunan)
3. Periode 1945-1950 (periode awal perkembangan)
4. Periode 1950-1965 (periode perkembangan)
Pada periode kebangkitan, tema dan motif lakonnya sangat bersifat kepahlawanan, pengungkapannya romantis dan idealistis. Sastrawan pada masa ini adalah sebagai berkut
1. Rustam Efendi, karyanya Bebasari
2. Muhammad Yamin, karyanya Ken Arok dan Ken Dedes , Kalau Dewi Tara Sudah Berkata
3. Sanusi Pane, karyanya Airlangga, Kertajaya, Sandhyakala Ning Majapahit, dan Manusia Baru
4. Armin Pane, karyanya Lukisan Masa dan Setahun di Bedahulu
Periode pembangunan merupakan periode yang produktif. Hal ini ditandai pula dengan munculnya tema-tema romantis-realistis. Sastrawan pada masa ini adalah sebagai berikut:
1. Dr. Abu Hanifah (El Hakim), karyanya Taufan di Atas Asia, Dewi Reni, dan lnsan Kamil.
2. Usmar Ismail, karyanya Citra, Libwan Seniman, dan Mutiara di Nusa laut. Idrus, karyanya Jinak-jinak Merpati, Barang Tiada berharga, dan Antara Bumi dan Langit.
Kamu tentu pernah menyaksikan pementasan drama di sekolahmu. Pementasan drama di kelas biasanya mempertunjukan adegan yang pendek dengan naskah yang singkat dan sederhana. Kamu dapat menulis sendiri naskah drama tersebut. Namun, harus diingat waktu pementasan drama di sekolah, apalagi di kelas waktunya sangat terbatas. Jadi hendaknya ditulis
pula naskah yang singkat dan sederhana. Pementasan drama di kelas biasanya terdiri atas satu babak saja.
Apabila kamu menyaksikan pementasan drama dengan naskah yang ditulis oleh temanmu sendiri, tanggapan apa yang akan kamu berikan? Apa saja yang perlu dibahas untuk menanggapi pementasan tersebut? Hal-hal yang harus kamu perhatikan dan bahas antara lain sebagai berikut.
1. Apakah tema naskah menarik?
Tema yang diangkat untuk naskah drama pentas harus manarik. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat menarik perhatian umum. Tema harus tidak ketinggalan (aptu det) zaman dan mampu memberikan kesan pada penonton.
2. Bagaimana akting para pemeran?
Akting/teknik berperan harus meyakinkan penonton, tidak boleh penonton mengetahui bahwa yang dilakukan hanya sebatas pura-pura. Akting pemain harus mampu membuat penonton yakin tentang segala sesuatu yang dilakukan tokoh.
3. Apakah kerja sama dan kekompakan diterapkan dengan baik di atas panggung?
Pemain drama tidak boleh bersikap egois dan ingin menonjolkan diri sendiri pada waktu pemetasan. Mereka harus kerja sama antarpemain karena pertunjukan merupakan kerja bersama. Apabila pemain yang satu tidak merespons pemain lain dengan baik, pementasan akan terlihat tidak menarik.
4. Bagaimana kepaduan unsur pementasan tersebut?
Yang dimaksud kepaduan adalah kesesuaian antara cerita naskah dan akting pemain, tata rias (mek ap), busana, musik, dan sebagainya. Apabila unsur tersebut padu, pementasan drama menjadi satu kesatuan pertunjukan yang menarik.
Label:
Bahasa Indonesia SMA XI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blogger news
About Me
- Kyki's Blog
Diberdayakan oleh Blogger.
Blogroll
Welcome To Kyki's Blog. I build this blog in order to share information or knowledge that I know. Hopefully this blog useful. Thanks
Popular Posts
-
integral di 07:15 Integral adalah kebalikan dari proses diferensiasi. Integral ditemukan menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi ...
-
SOAL-SOAL DEKLARASI 1. Manakah yang mendeklarasikan tipe enumerasi dengan tepat? a. Type a=integer; b. Type a=1..300; c. Type a=(baik, jelek...
-
SUKU BANYAK Suku banyak (polinomial) adalah sebuah ungkapan aljabar yang variabel (peubahnya) berpangkat Bilangan bulat non negative. B...
-
ACTIVE AND PASSIVE VOICE Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif Kata kerja transitif mempunyai dua voice (ragam gramatikal), aktif dan pas...
-
Drama ditulis dengan maksud dipentaskan. Jadi, kurang lengkap jika naskah drama tidak dipentaskan. Kita dapat menikmati dan mengapresias...
-
Reaksi kimia merupakan contoh yang paling sesuai untuk perubahan kimia. Pada reaksi kimia, satu zat atau lebih diubah menjadi zat baru. Zat...
-
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIRJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM TEST SELEKSI TINGKAT PROVI...
-
Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air. Namun demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun netral...
-
Pengertian Negera Kesatuan Republik Indonesia. Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari peristiw...
-
Teknik Lempar Cakram Yang Baik. Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga athletik. Lempar cakram diperlombakan sejak Olimpi...
Follow This Blog
Blogger templates
Tags
- Bahasa Arab Kelas XII (2)
- Bahasa Indonesia SMA X (3)
- Bahasa Indonesia SMA XI (3)
- Bahasa Indonesia SMA XII (3)
- Bahasa Inggris SMA X (3)
- Bahasa Inggris SMA XI (3)
- Bahasa Inggris SMA XII (3)
- Bahasa Jepang Kelas XII (3)
- Biologi Kelas XII (2)
- Biologi SMA X (3)
- Biologi SMA XI (3)
- Biologi SMA XII (3)
- Ekonomi SMA X (3)
- Fisika SMA X (3)
- Fisika SMA XI (3)
- Fisika SMA XII (3)
- Geografi SMA X (3)
- Kimia SMA X (3)
- Kimia SMA XI (3)
- Kimia SMA XII (3)
- Kitty Wedding (1)
- Matematika SMA X (3)
- Matematika SMA XI (3)
- Matematika SMA XII (3)
- OSN Astronomi (1)
- OSN Biologi (1)
- OSN Ekonomi (1)
- OSN Fisika (1)
- OSN Kebumian (1)
- OSN Kimia (1)
- OSN Matemika (1)
- OSN Tik (1)
- Pend. Agama Islam SMA X (3)
- Pend. Agama Islam SMA XI (3)
- Pend. Agama Islam SMA XII (3)
- Penjaskes SMA X (3)
- Penjaskes SMA XI (3)
- Penjaskes SMA XII (3)
- Pkn SMA X (3)
- Pkn SMA XI (3)
- Pkn SMA XII (3)
- Sejarah SMA X (3)
- Sejarah SMA XI (3)
- Sejarah SMA XII (3)
- Seni budaya kelas XII (2)
- Sosiologi SMA X (3)
- Terselubung (3)
- TIK SMA XI (2)
- TIK SMA XII (2)
- TIK SMA XIII (1)
Blog archive
-
▼
2012
(125)
-
▼
April
(32)
- Peristiwa Rengasdengklok
- Perjuangan Menghadapi Pergolakan Dalam Negeri
- Upaya Mengisi Kemerdekaan
- Panduan Membuat Blog di Blogspot
- Cara Custom Domain di Blogger
- Belajar Menghargai Orang Lain
- Dosa-Dosa Besar
- Perkembangan Islam Pada Masa Modern
- Active And Passive Voice
- Procedure, Narrative And Expressions
- Advertisement
- Mengenai Resensi Buku
- Pementasan Drama
- Teori dan Tekhnik Teater
- Sistem Hukum Dan Peradilan Nasional
- Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani
- Budaya Politik Indonesia
- Sistem Sirkulasi Manusia
- Sistem Ekskresi Pada Manusia
- Sistem Imun
- Reaksi Netralisasi
- Kesetimbangan Kimia
- Hidrolisis Garam
- Tehnik Lompat Jauh
- Tehnik Bermain Volly
- Teknik Lempar Cakram Yang Baik
- Kinematika Fisika
- Teori Kinetik Gas
- Hukum Boyle
- Statistik
- Suku Banyak
- Limit Fungsi
-
▼
April
(32)
0 komentar:
Posting Komentar